Semenjak diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi, Allah Subhaanahu
wa ta'ala sudah menvonis bahwa ummat beliau adalah ummat akhir zaman.
Jadi pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad
Sallallahu eAlaihi wa Sallam (Saw) yang merupakan Nabi terakhir.
Kenyataan bahwa kita adalah ummat akhir zaman menunjukkan bahwa kita
saat ini hidup di akhir zaman. Menurut hadits shahih, masa akhir zaman
ini terbagi menjadi lima. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih
hidup. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan
Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa
setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu eAnhu sampai runtuhnya
Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan
(penguasa diktator). Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.
Saat ini kita hidup di masa yang mana? Sekarang masa penguasa diktator,
dan sedang hot-hot-nya. Ummat Islam sedang kalah. Tetapi itu memang
sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya kalah. Kita pun
harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam memperoleh kemenangan.Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin? Begitulah
menurut hadits. Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan
hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu
pun bicara, "Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang
bersembunyi!" Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan
pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam
oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.
Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika
Serikat (AS)? Yang pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian
Yahudi-Amerika pindah ke Israel, wallahu alam. Dan Yahudi yang pindah
ke Israel itu berarti menyatakan diri sebagai musuh ummat Islam.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum
Muslimin akan berdamai dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu?
Saya cenderung menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat
historis. Ummat Islam atau Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar,
yaitu peradaban Barat (Romawi) dan Timur (Persia). Peradaban Barat
dipengaruhi oleh tadisi-tradisi ahli kitab (Yahudi maupun Nasrani).
Timur dipengaruhi oleh kemusyrikan dan paganisme. Memang, sekarang ada
perluasan akibat globalisasi. Pengertian Timur tidak lagi hanya Persia,
tetapi juga China, India, dan lainnya. Mereka kategorinya bukan ahli
kitab tetapi disebut al-Adyaan al-Ardhiyah atau agama-agama bumi yang
banyak sekali dan didominasi paganisme.
Apakah sekarang
perdamaian itu sudah berlangsung? Sekarang sedang berjalan, meski semu.
Kenapa? Karena yang kini memimpin dunia bukan amiirul mu'miniin.
Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang mengandalkan tradisi yang campur
aduk dengan kebatilan sehingga muncul kezhaliman dan ketidakadilan.
Jadi, perdamaian yang sekarang terjadi lebih tepat diartikan sebagai
"kesepakatan untuk tidak berperang". Ini terjadi sejak berakhirnya
penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.
Tampaknya ada kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum,
tetapi saat ini Rum justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu
Yahudi? Bukan dekat, tetapi pengertian tentang Bangsa Rum sendiri
memang sudah campur aduk. Ada Nasrani dan Yahudi-nya sehingga sering
disebut Judeo-Christian civilization (peradaban Yahudi-Nasrani).
Ada pula hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot
oleh Bangsa Rum. Itukah yang terjadi saat ini? Ya, sudah dan sedang
berjalan.
Apa yang akan terjadi setelah itu? Kalau mau
dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya. Tetapi di antara
tanda-tanda menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya
sungai Eufrat dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti
akan berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa untuk memperebutkan
emas itu. Setiap seratus manusia datang, 99 di antaranya tewas karena
berebut emas. Dan Rasulullah Saw melarang kaum Muslimin ikut dalam
perebutan itu.
Apakah itu berupa serangan AS dan sekutu nya
terhadap Iraq, seperti yang terjadi beberapa saat lalu? Kalau itu
berebut minyak atau emas hitam. Jadi kelak akan ditemukan emas dalam
arti yang sebenarnya, bukan emas hitam? Saya meyakini itu memang emas
yang sebenarnya. Isyarat Nabi tidak cuma bersifat maknawi tapi juga
hakiki. Seperti isyarat akan munculnya Imam Mahdi, saya yakin itu bukan
kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada. Begitu juga hadits tentang Dajjal.
Dajjal adalah oknum atau person. Saat ini oknum Dajjal belum muncul,
meskipun sistem dajjal sudah bisa kita rasakan.
Apa sistem
dajjal itu? Sistem dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku
sekarang ini. Orang menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia
Baru), meskipun kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut
pejuang hak asasi manusia justru mereka yang sebenarnya teroris.
Sedangkan mereka yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang
mulia di mata Allah Swt.
Apakah yang Anda maksud dengan sistem
dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini dikomandani oleh AS? Ya.
Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan uang itu
bergambar Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang
bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang,
sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain. Di atas
piramid ada segitiga bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan annuit
coeptis (semoga dia senang dengan proyek ini). "Dia" yang dimaksud
adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan novus ordo seclorum
(tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk
dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si Mata Satu.
Orang yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa
yang dimaksud si Mata Satu adalah Dajjal.
Kapan sosok Dajjal
akan muncul? Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini
dijelaskan dalam se buah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh
Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang
terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu
dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara.
Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung
bertanya, "Apakah sungai Tiberia sudah mengering? Apakah sudah muncul
seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir
zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya
sendiri?" Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri
Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu
Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang dipasung itu?"
Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Kapan Imam Mahdi keluar? Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya
adalah meninggal atau terbunuhnya seorang khali fah. Namun kekhalifahan
sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu
adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad
Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam" asal Mesir, menafsirkannya
sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul itu, berarti
sudah dekat.
Anda setuju dengan pendapat itu? Tidak setuju
sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang
menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu,
kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di
Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk
menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam
bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja.
Keduanya sengaja
diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman
mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua
Mu'min yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan
sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong
untuk berbaiat.
Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat
Islam? Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan
beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam,
diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424
Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu
perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi
umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun.
Nah, kalau masa
kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung 40
tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi
dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan
khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin
berada di bawah komando Imam Mahdi.
Kemunculan Imam Mahdi juga
akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau komet. Menurut yang
saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi
kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat
mungkin. Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat
daripada itu.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu? Menurut
Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama
dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut ngomongnya kurang lancar,
sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia
gagap, wallahu a'lam.
Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa?
Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama
kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.
Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya? Ya, sudah
ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita tidak
tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karena memang ia
fenomena yang akan muncul mendadak.
Bukankah sudah ada
beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi? Tidak bisa. Imam Mahdi
itu dibaiat oleh 313 pemuda di Kabah. Jumlah itu sama dengan pasukan
Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi
enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu
omong kosong.
Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin
kekhalifahan Islam? Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa
peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang
meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan
untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).
Peperangan apa saja itu? Ada empat perang besar. Pertama, perang
melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang
melawan penguasa zhalim Persia, juga menang. Ketiga, pe rang melawan
Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu
tentara Yahudi.
Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di
Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan,
lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan
terjadinya hari kiamat, yaitu Isa eAlaihissallam (As) turun di Menara
Putih, masjid sebelah timur Damaskus.
Imam Mahdi memohon agar
Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah
kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian
ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang
memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum."
Sesudah shalat, mereka
bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum
Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan
Yahudi yang dipimpin Dajjal.
Perang ini terjadi dimana?
Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis.
Menurut hadits, ketik a melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal
"mengkerut" lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai
akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul
Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat
tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya
pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu
keliru.
Kekhalifahan nanti pusatnya dimana? Pusatnya di Baitul Maqdis.
Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian? Menurut
hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana.
Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah
Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi
dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu
Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji
zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah,
selesai. Berakhi rlah umur ummat Islam.
Di dunia tinggal ummat
yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa,
karena tidak ada lagi amar ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan,
saat itu manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di
jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang
mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase
penghancuran yang amat mengerikan itu.
Tidak banyak ulama atau
ustadz yang concern bicara tentang tema akhir zaman. Ihsan Tandjung pun
menyadari hal itu. Bahkan ia kerap mendengar celoteh masyarakat, yang
mengungkapkan ketidaksukaannya kepada muballigh yang bicara tentang
akhir zaman, syurga, dan neraka. "Masyarakat kita menganggap kehidupan
akhir zaman sebagai hal yang tidak penting," Ihsan menyimpulkan.
Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk terus maju. Imam Mahdi,
Dajjal, Armageddon, kiamat, adalah kosakata yang kerap meluncur dari
bibirnya ketika ceramah. "M asyarakat harus terus diingatkan,"
alasannya.
Ihsan juga terus mengingatkan agar kaum Muslimin
waspada terhadap fitnah kaum Yahudi yang mengepung dari segala penjuru.
"Dunia saat ini memang sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai
keimanan," ujarnya sewaktu ceramah di sebuah instansi pemerintah di
Jakarta.
Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang sudah
sunnatullah. Ihsan menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu' al-insany
(ketentuan Ilahi berupa pergolakan antarmanusia). "Konflik antara ummat
Islam dan Yahudi adalah konflik hakiki," kata penulis buku "Pertarungan
Abadi" ini.
Selain tema-tema memahami zaman, Menurutnya, jika
kita menghayati desain besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka
berbagai friksi dan ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam
menjadi kurang relevan. "Kita harus semakin rajin merapatkan barisan,
seperti pada shalat berjama'ah," katanya.
Menurut Anda, kenapa
tema tentang akhir zaman kurang disukai oleh masyarakat? Tidak aneh,
sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejak berabad-abad yang lalu. Kata
Rasulullah Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa
membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi
tentang Dajjal."
Rasulullah juga sudah menganjurkan agar kita
berdoa usai membaca tahiyat akhir di setiap shalat, seperti
diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa itu adalah permohonan agar kita
terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia, dan fitnah Dajjal. Sayang,
ummat Islam sering mengabaika n masalah ini.
Kenapa Anda
concern bicara tentang tema ini? Huru-hara akhir zaman itu sudah sangat
dekat. Ummat harus diingatkan. Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak
sanggup mengantisipasi huru-hara atau munculnya Imam Mahdi itu.
Misalnya, bila nanti Imam Mahdi muncul, mereka tidak bergabung tetapi
malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN akan memberitakan bahwa Imam
Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita ikut-ikutan, kan repot.
Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan
lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita
akan adanya grand design dari Allah. Mestinya ummat berlomba-lomba
untuk menyesuaikan diri dengan grand design itu, yang pasti akan tetap
berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak.
Kita jangan
cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan. Kekalahan
ummat Islam saat ini sudah amat parah, bagaimana otak kita akan
mengalahkan musuh? Kalau kita di suruh membuat pesawat F-16, belum
tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja kita tidak boleh menjadi
fatalis. Kita harus berbuat semaksimal mungkin. Dan ada satu momentum
yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu datang, namun kita tolak,
maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput kemenangan. Kita
harus terlibat di dalamnya.
Ada sebagian orang berpendapat,
hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak sampai
mutawatir. Bagaimana menurut Anda? Saya ini bukan ahli hadits ya.
Tetapi tanda-tanda akhir zaman yang ditulis para ulama rasa-rasanya
tidak pernah luput membahas tentang Imam Mahdi.
Apa yang
seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman?
Mestinya para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi
sumber ilmu bagi kita. Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku
akhir zaman berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad
Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam", berlatar belakang
insinyur. Belakangan ia baru menempuh S-2 di Fakultas Da'wah
Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan
menjadi best-seller.
Kenapa bukan ulama yang menulis itu?
Jangan-jangan ini sebuah isyarat bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang,
beberapa ulama akan menolak sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani
menolak Nabi Muhammad. Tidak mustahil pula ada aktivis harakah yang
akan menolak kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam
yang saat ini masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi
prajurit-prajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi. Beragama itu
bukan urusan ilmu semata, tapi juga amal.
Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran di atas? Secara formal belum.
Anda berencana melakukannya suatu saat? Pasti. Tapi tunggu dulu lah,
sebab sebagian mereka sekarang sedang sibuk menyongsong 2004 (sambil
tersenyum). Nanti kalau suasananya sudah adem.
Dengan tema
ceramah futuristik tentang akhir zaman, apakah pernah ada orang yang
menilai Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal? Alhamdulillah
belum ada. Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa
Al-Masih. Bukankah ini bertentangan dengan dalil Al-Quran yang
menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir? Tidak, karena Isa As
nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab baru. Ia
menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak
kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam.
Ada
pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As, yaitu menikah. Padahal beliau
kan pengikut syariat Muhammad. Ada beberapa hadits shahih yang berisi
tentang Isa as akan menikah.
Isa As akan turun dalam usia 33
tahun, persis seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah Swt ribuan
tahun lalu. Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause",
nanti turun akan "play" lagi. Kelak, menurut hadits, Isa As akan wafat
dan dimakamkan di dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di
Masjid Nabawi. Saat ini tempat itu masih kosong, dan memang disediakan
untuk Nabi Isa As.
Ada pengalaman yang tidak menyenangkan? Ada,
masih di AS, sekitar tahun 1994. Saya diundang ceramah di Islamic
Centre oleh orang Malaysia di sana. Dia berkata, "Maaf Ustadz, yang
dengerin ceramah cuma orang Indonesia." "Kenapa?" saya tanya. "Kalau
kita mengadakan acara pengajian terbuka, Muslim dari berbagai negara
pasti datang kecuali dari I ndonesia. Kalau ustadznya dari Indonesia
dan undangannya dikhususkan untuk orang Indonesia, insya Allah mereka
akan datang." Kenapa bisa begitu? Dia menjawab, "Karena orang Indonesia
jarang ke masjid."
Rupanya, orang Indonesia kalau kumpul ya
sesama orang Indonesia saja. Itupun tidak di masjid. Menurut pandangan
teman Malaysia itu, orang Indonesia di luar negeri seperti katak dalam
tempurung. Ini fenomena yang memang sering saya jumpai. Kalau kita ke
Islamic Centre atau masjid, kita akan mudah menjumpai kaum Muslimin
dari Arab, Mesir, Pakistan, Bangladesh, tetapi jarang menemui orang
Indonesia. Ini sekaligus kritik kepada para da'i, termasuk saya. Kita
harus lebih gencar menyerukan kepada orang Indonesia ini agar gemar
shalat di masjid.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar