Sebagian besar para
teknisi tentu pernah mengalami hal seperti ini, dimana ketika menemukan
transistor HOT (horisontal output transistor) yang rusak, dan kemudian
menggantinya dengan yang baru, namun ketika dicoba hidupkan maka transistor
tersebut beberapa saat mengalami kerusakan kembali.
Mengapa hal ini bisa
terjadi ?, berikut ini hal-hal yang menyebabkan transistor HOT mengalamai
kerusakan seketika :
1.
Kapasitor Resonan
Kapasitor resonan atau yang biasa
disebut capasitor safety / kapasitor damper yang terdapat pada kolektor
transistor HOT dipasang guna meredam tegangan kejut yang dihasilkan oleh trafo flyback
dengan cara meyerap tegangan tersebut untuk mengisi kapasitor, kapasitor ini
umumnya mempunyai tegangan kerja 1,6 KV, jika kapasitor ini rusak, short,
kapasitansinya menurun atau solderanya kendor, maka tidak ada lagi yang
menyerap tegangan kejut tersebut sehingga meyebabkan transistor HOT rusak
seketika.
Bagaimana hal ini
bisa terjadi ?, mari kita lakukan percobaan berikut ini agar didapat gambaran
yang lebih jelas :
- Siapkan trafo power supply yang biasa dipakai untuk amplifier atau radio/tape/DVD compo yang masih bagus. Kalau bisa cari trafo merk import bukan trafo lokal
- Ambil AVO-meter dan set pada posisi X1
- Pegang probe merah dan hitam pada bagian logam-kontaknya / ujung colokannya (bukan dipegang pada plastiknya), ujung colokan merah dipegang dengan tangan kiri sementara ujung colokan hitam dipegang dengan tangan kanan.
- Tempel sebentar kedua probe tersebut pada terminal ac input 220v trafo dan kemudian lepaskan dengan jari tetap menempel pada ujung logam probe AVO-meter.
- Pada saat melepaskan kontak probe, maka akan dapat dirasakan adanya kejutan atau sengatan listrik yang kecil.
Dari mana asalnya
tegangan kejutan ini ?, padahal kita tahu bahwa AVO-meter hanya menggunakan
tegangan baterai 3 volt saja.
Pada semua induktor
(kumparan) yang dilalui arus DC kemudian diputus, maka arus dengan tiba-tiba
akan menghilang. Arus yang menghilang dengan tiba-tiba dengan waktu yang sangat
singkat ini akan membangkitkan tegangan kejut yang waktunya sangat pendek yang
dinamakan tegangan “induksi diri” (self induction) pada kumparan itu sendiri.
Tegangan induksi diri ini besarnya dapat beberapa puluh kali lipat tegangan DC
asalnya. Tegangan induksi diri inilah yang menyebabkan adanya kejutan saat kita
mengukur trafo power supply tersebut.
Demikian juga yang terjadi pada kumparan primer trafo flyback. Trafo ini dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa on-off secara berulang dengan frekwensi tinggi yang dapat menghasilkan tegangan kejut hingga puluhan ribu volt.
Demikian juga yang terjadi pada kumparan primer trafo flyback. Trafo ini dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa on-off secara berulang dengan frekwensi tinggi yang dapat menghasilkan tegangan kejut hingga puluhan ribu volt.
Kapasitor resonan
digunakan untuk "meredam" tegangan kejut yang tinggi ini dengan cara
menyerap tegangan tersebut untuk mengisi kapasitor.
Oleh karena itu jika kapasitor resonan sampai lepas solderannya atau nilai kapasitansinya turun, maka tegangan induksi diri dari trafo flyback tersebut tidak ada yang meredam. Tegangan kejut puluhan ribu volt akan diterima oleh kolektor transistor HOT sehingga menyebabkan transistor mati seketika karena tidak tahan.
Jika kapasitor resonan rusak, tetapi transistor HOT masih tahan bekerja hingga beberapa puluh detik saja, maka dapat menyebabkan :
Oleh karena itu jika kapasitor resonan sampai lepas solderannya atau nilai kapasitansinya turun, maka tegangan induksi diri dari trafo flyback tersebut tidak ada yang meredam. Tegangan kejut puluhan ribu volt akan diterima oleh kolektor transistor HOT sehingga menyebabkan transistor mati seketika karena tidak tahan.
Jika kapasitor resonan rusak, tetapi transistor HOT masih tahan bekerja hingga beberapa puluh detik saja, maka dapat menyebabkan :
- Tegangan keluaran dari flyback, seperti heater, screen, tegangan anoda (HV) dll akan naik.
- Jika pesawat dilengkapi dengan X-ray protector maka protector akan aktif bekerja
- Raster sedikit menyempit kiri-kanan
- Terjadi loncatan internal tegangan tinggi didalam flyback yang dapat merusak flyback itu sendiri, atau merusak kapasitor tegangan tinggi internal yang ada didalam flyback.
- Ada kemungkinan merusak tabung gambar (timbul loncatan api didalamnya).
Pada kondisi normal,
saat transistor HOT bekerja, terdapat 2 macam tegangan yang diterima oleh
kolektor transistor HOT.
- Tegangan DC B+
- Tegangan berbentuk pulsa-pulsa yang besarnya kurang lebih 10x tegangan B+. Oleh karena itu transistor HOT minimal harus tahan bekerja pada tegangan 1500v.
Jika nilai kapasitor
resonan nilainya diperbesar (ditambah dengan cara diparalel misalnya), maka
akan mengakibatkan :
- Tegangan tinggi anoda drop
- Kecepatan sinar elektron dari katode ke arah anoda (layar) menurun, sehingga menyebabkan kecerahan gambar juga menurun.
- Sinar elektron jadi lebih mudah untuk dibelokkan oleh kumparan defleksi (yoke) sehingga raster akan mengembang lebih lebar baik vertikal maupun horisontal.
2.
Flyback short pada kumparan primernya
Pada kondisi normal, saat transistor
HOT pada kondisi “on” maka arus yang melalui transistor besarnya akan dibatasi
oleh "reaktansi induktif" kumparan primer flyback. Jika
kumparan primer flyback short, maka tidak ada lagi yang membatasi arus
ini, sehingga transistor HOT dapat mati seketika.
Keruskan flyback pada bagian sekunder atau kerusakan pada kumparan defleksi (yoke) horisontal juga dapat menyebablan transistor HOT rusak, tetapi umumnya tidak meyebabkan mati seketika.
Bagaimana mencegah kerusakan transistor HOT mati seketika berulang ?, sebelum mengganti transistor HOT, maka lakukan pemeriksaan sebagai berikut :
Keruskan flyback pada bagian sekunder atau kerusakan pada kumparan defleksi (yoke) horisontal juga dapat menyebablan transistor HOT rusak, tetapi umumnya tidak meyebabkan mati seketika.
Bagaimana mencegah kerusakan transistor HOT mati seketika berulang ?, sebelum mengganti transistor HOT, maka lakukan pemeriksaan sebagai berikut :
- Periksa solderan
dan nilai kapasitansi kapasitor resonan. Apakah Multi-meter yang anda miliki
dapat untuk memeriksa kapasitor?
- Periksa apakah kumparan primer trafo flyback tidak short. pemeriksaan kumparan primer trafo flyback dapat digunakan ESR-meter, sehingga tidak perlu repot melepasnya. Dalam kondisi normal, maka jarum ESR-meter tidak bergerak.
- Periksa apakah kumparan defleksi (yoke) bagian horisontal tidak short. Periksa dengan ESR meter seperti memeriksa trafo flybacksehingga tidak perlu repot melepasnya.
- Periksa apakah kumparan primer trafo flyback tidak short. pemeriksaan kumparan primer trafo flyback dapat digunakan ESR-meter, sehingga tidak perlu repot melepasnya. Dalam kondisi normal, maka jarum ESR-meter tidak bergerak.
- Periksa apakah kumparan defleksi (yoke) bagian horisontal tidak short. Periksa dengan ESR meter seperti memeriksa trafo flybacksehingga tidak perlu repot melepasnya.
Cara lain melakukan
pemeriksaan jika tidak memiliki ESR-meter atau Kapasitansi-meter:
- Sediakan bola lampu 100w dan beri sambungan kabel kurang lebih 2x20cm.
- Putus jalur hubungan antara pin-flyback dengan kolektor transistor HOT.
- Pasang transistor HOT yang baru.
- Pasang lampu antara flyback dengan kolektor.
- Hidupkan pesawat. Lampu akan menyala. Periksa apakah tegangan screen keluar (atur VR screen maksimal)
- Jika tidak ada tegangan screen berarti sirkit ada masalah, misalnya flyback rusak.
- Jika tegangan screen tinggi (200v lebih), kemungkinan kapasitor resonan rusak
- Jika tegangan screen sekitar 150v atau kurang, kemungkinan tidak ada masalah. Berarti aman untuk memasang transistor HOT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar