Potensiometer pada prinsipnya dapat
kita asumsikan sebagai gabungan dari dua buah
resistor yang
dihubungkan
seri (R1 dan R2),
tetapi kedua resistor tersebut nilai resistansisnya dapat diubah.
Resistansi total akan
selalu tetap dan nilai ini merupakan nilai resistansi
Potensiometer (Variable Resistor). Jika
resistansi R1 diperbesar dengan cara memutar potensiometer tersebut, maka
otomatis resistansi R2 akan berkurang, demikian juga sebaliknya.
Potensiometer dengan nilai 100 KOhm
artinya nilai resistansi total R1 dan R2 adalah 100 KOhm. Jika potensiometer
diputar sehingga menyebabkan R1 bernilai 40 KOhm, maka R2 akan bernilai 60
KOhm. Jika Potensio diputar kembali sampai R1 bernilai 0 Ohm, maka R2 akan
bernilai 100 KOhm. Dengan demikian Potensiometer (Variable Resistor) merupakan
resistor tiga terminal dimana terminal kedua merupakan titik sambung R1 dn R2
yang nilainya resistansinya dapat diatur dari 0 Ohm sampai batas maksimal nilai
resistansi potensimeter tersebut.
Penerapan Potensiometer dalam rangkaian elektronika
di antaranya pada:
- Power Amplifier: sebagai pengatur volume, bass, dan
treeble
- Equalizer: sebagai pengatur filtre frekuensi suara
- Power Supply (Regulator DC) :
pengatur tegangan output DC
- Control Motor DC : pengatur kecepatan putaran motor
- Lamp Dimmer : pengatur intensitas cahaya