Hal ini hanya terjadi apabila lebar denyut berubah, jika tidak demikian, rangkaian ini mencoba untuk merubah getaran osilasinya seperti suatu metoda pengaturan/regulasi. Jantung dari penguat PDM ini (lihat gambar 2) dibentuk oleh IC2, N1…N6, T1 dan T3 dan untuk membuat sebuah penguat daya yang sefasa dengan sinyal masukannya maka dibuat juga rangkaian N7…N12. Tentunya bila hanya digunakan op-amp ini saja belum memadai untuk dijadikan penguat, karena belum mempunyai ikal umpan – balik dan masih banyak cacat lainnya. Sebab itu untuk meningkatkan kualitasnya digunakan komponen-komponen yang berada di sekitar IC1.
 Cara kerja rangkian penguat  sistem digital ini banyak kesamaannya dengan rangkaian analog biasa.  Dengan menggunakan transistor BD 131/132 penguat dapat memberikan daya  keluaran 10 watt dengan cacat harmonic sebesar 0,3%. Daya keluaran  tertinggi tanpa terjadi penutuhan/clipping (10% cacat) sekitar 12 watt.  Bila menggunakan transistor  BD 214/242, hasilnya tidak begitu baik  karena frekuensi sumbatnya lebih rendah (-3 dB). Dan daya keluaran yang  dapat dihasilkan hanya 8 watt pada jumlah cacat harmonic sebesar 0,3%  dan daya tertinggi yang dapat diberikan tanpa terjadinya penutupan  adalah 10 W. Sinyal masukan minimum 800 mV dan konsumsi arusnya sekitar  1,5 ampere.
Karena adanya desah dari saluran  tegangan mobil, catu harus disaring/ditapis, umpamanya dipergunakan  penapis LC sederhana, L (inductor) yang dapat digunakan bernilai 1 mH  dengan resistansi kumparan yang rendah sedangkan kondensatornya bernilai  2200 µF/25 volt. Pada prinsipnya dapat dipergunakan lebih dari 1 buah  penguat dan diberi umpan dari sebuah tapis pelalu bawah tunggal. Karena  akan dipasang di dalam mobil, penguat ini harus dimasukkan ke wadah yang  kuat. Terdapat suatu perbedaan ukuran antara transistor BD 131/132 dan  BD 241/242 yang harus diperhitungkan selama pemasangannya. Foto tersebut  di atas menunjukkan cara pemasangan sirip pendingin, dan hasilnya  adalah penguat yang sangat kompak.
Daftar Komponen
Resistor :
R1, R2 = 47 kohm
R3, R4 = 22 kohm
R5, R6 = 100 kohm
R7, R8 = 270 kohm
P1 = 5 kohm log
Kondensator :
C1, C2, C8, C9 = 100 nF
C3, C4 = 1 uF/16 V
C5 = 470 pF
C6 = 680 nF
C7 = 220 uF/25 V
C10 = 220 nF
C11 = 100  pF
Semikonduktor :
T1, T2 = BD 131, BD 241A
T3, T4 = BD 132, BD 242A
IC1 = CA 3140
IC2 = CA 3130
IC3, IC4 = 4049B
Lain-lain ;
L1, L2  = kumparan 40 uH, 3A
4 heat sink untuk transistor daya.
 
 
Mantap euy
BalasHapus